Informan : Jovita
Lokasi : Lemon Grass
Jovita adalah seorang Mahasiswi IPB, malam itu saya berbincang dengannya di Lemon Grass. Cafe yang sedang ramai dikunjungi dan menjadi favorit anak muda saat ini. Singkat cerita, kami makan malam sejenak lalu memulai interview tentang waktu senggang Jovita.
"Waktu
Senggang..kalau weekdays pastinya istirahat sih soalnya kan masih hari kampus, kalau leisure disela - sela kegiatan paling gym, atau
cafe doang trus balik.. ga terlalu pergi - pergi sih disini"
"kalau weekend lagi off seharian full pasti
ke Jakarta.. Kalau disini gaada yang bisa dikunjungin.. literaly kayak makanan or something.. even wisata
alam bukan di bogor nya, kayak di gunung salak. Kabupaten juga wisata alamnya
doang gaada yang lain – lainnya, jadi cuma itu tok..."
Seru mengobrol, saya mulai menanyakan leisure time yang ideal menurut wanita yang akrab dipanggil Jota tersebut
"Idealnya yang pasti gw pengen liburan, liburan keluar kota, pengen
travelling lah. Misalnya naik gunung.. akhir - kahir ini lagi hobby nge-trip. Pengen sih ke gunung Gede, kalau ada waktu senggang 3 hari aja.. bebas dari tugas, gw pengen ke gunung Gede..."
"Biasanya kalau pergi ke gunung sama temen, temen dari kampus, dan kalau mau nge-trip gitu biasanya terencana, apalagi sekarang kan gunung Pangarango itu agak ribet sekarang izinnya,
jadi harus agak lama gitu (merencanakannya)... Jadi kita liat kalender akademik,
liat ada luang gak... biasanya kita rencanakan dari sebulan sebelumnya..."
"...dan ga keluar duit banyak kok, kalau trip
backpack apalagi yang deket pasti gak banyak keluar duit, kemarin Papandayan aja
Cuma 300 sekian, itu sehari doang pulang hari... Gede mungkin kira - kira cuma 2 hari semalem.. makan kita
bawa juga.. kayak bawa beras, kornet, dll nanti kita masak disana..."
Pengeluarannya...paling cuma transport ya, beli juga paling apasih.. atau bener - bener makanannya cuma kornet beras, berarti gak gitu banyak keluar."
Jovita sudah menetap 2 tahun di Bogor setelah sebelumnya melewati jenjang SMA di sekolah yang sama dengan saya. Dari situ saya mewawancarai aktivitas weekend dia selama ini di Bogor.
"...kalau bogor pergi - pergi.. mau jalan - jalan gitu kalau gak sama orang tua, paling pacar... seringnya sih orang tua.. biasanya kalau pengen makan ke Surken (Surya Kencana) doang beli makan terus langsung pulang, abis itu mungkin mampir ke supermarket.. nanti makannya dirumah.."
"Makan di Surken ada beberapa tempat yang bisa makan disana, tapi rata - rata kan dia pinggiran dan sering banget full.. sebagian kadang tempatnya bikin kurang nyaman untuk berlama - lama, orangtua sih suka - suka aja, tapi gw kurang suka.."
Saya pun bertanya tentang tempat - tempat paling nyaman buat Jovita di Bogor. Dia menjawab
" Yang nyaman banget itu monarchy.. ya namanya jajanan gaada yang nyaman buat di tongkrongin.. ada paling Cafe... Gw suka sih jajanan, kayak sekedar beli disitu trus check-in kalau lagi di Surken gitu kan lucu gitu.."
Melihat antusiasme dia untuk kuliner, saya meminta rekomendasi tempat yang bagus dikunjungi di Bogor khususnya kuliner.
" Rekomendasi gw untuk orang - orang pasti kuliner jajanan.. tapi paling cuma untuk takeaway, kalau ajak ke cafe paling Lemongrass atau Monarchy.. yang kayak begitu - begitu ga banyak disini..."
"Kalau ke Kebon Raya.. itu kan kayak kita SD juga udah pernah kesana.. paling gw sama temen - temen.. kemaren pernah gw ajak mereka.. waktu lagi pengen foto gw ajak ke Cifor... Cifor Dramaga dekat IPB.."
"Cifor itu dia kayak tempat penelitian tanaman, tapi kita akan lewat jalan hutan bagus
gitu buat foto. Itu juga literally cuma gitu doang, itu sebenernya cuma jalan - jalan lewat doang.. bukan buat wisata... yang kesana paling..anak ipb doang paling yg kesana buat foto - foto.."
Kami pun mengobrol panjang tentang tempat - tempat wisata dan mengupasnya satu persatu dari sudut pandang Jovita, sampai muncul lah topik tentang belanja. Mengetahui kebiasaan belanjanya, saya pun menanyakan tentang kegiatan belanja Jovita di Bogor selama ini.
"Orang Bogor datang ke Jakarta itu salah satunya pasti buat belanja.. gw sendiri untuk kebutuhan pribadi kayak beli baju, makeup dll gw pasti cari di Jakarta.. sekarang gw 2 tahun di bogor, gw
pribadi selalu beli keperluan di jakarta... Misalnya kalau mau beli steak nih ya, mau bakar - bakaran aja
yang bagus tuh di jakarta, disini mutunya kurang. Sempat sih ada Farmers Market disini,
sekarang jadi Superindo, disini yang laku tuh gw liat cuma Superindo atau Giant..."
"Mall
paling bagus dan lengkap disini aja Cuma botani.. even nonton pun sebisa mungkin di Jakarta.. dan
kecil bgt disini"
"Sekarang masih prefer semua kegiatan gw dijakarta, makan, hangout
dan lain2..."
"Kalau gw sendirian mau pergi.. gak mungkin keluar sendiri.. rumah gw aja jauh banget kan Ciomas, belum macet.. dan gaada
apa - apa juga ciomas.. even temen aja pasti kalau kemana pasti ngajak kerumah... keluar yang agak niat..ngajak temen paling
sering cuma diajak ke monarchy.. kalau temen dari Jakarta paling disitu karena semua orang bisa nyampe.. tapi itupun cuma berapa jam trus balik lagi pulang.."
" ...trus gw juga suka diajak sama temen - temen gw kayak main billiard atau ke warkop.. itupun kalau BL (Billiard) mereka main gw gak betah, warkopnya lumayan lah bisa buat duduk2
makan roti bakar sejam 2 jam doang.."
Setelah Jovita memaparkan semua aktivitasnya, saya meminta rekomendasi oleh - oleh darinya. Jovita menjawab,
"Orang Jakarta bawa oleh – oleh sih biasanya lapis talas ral.. asinan, tp gw sering saranin
orang combro di Surya Kencana. Bener - bener makanan yang unik - unik dan enak - enak disana rata - rata.. apalagi untuk yang non muslim disana banyak babi ada snack ba', ngohiang segala macem.."
"kalau lingkungan deket gw (keluarga dan kerabat dekat) dari jakarta kesini jarang.. paling ke rumah doang.. paling cafe.. gaada yang seharian diluar. Malah kalau ada yang mau kesini, gw lebih
prefer mending gw yang kesana. Gaada yang khusus mau di visit juga.. paling Momo Milk, Two stories, Lemon
grass, Vj’s, Monarchy, gitu - gitu doang."
"Kalau gw ke Jakarta.. gw oleh - olehin lapis tales.. tapi makin kesini gw biasa tangan kosong aja.. tapi giliran pulang
bawa barang banyak dari belanja.."
Seru mendengar cerita Jovita, saya mulai menganalisa kegiatan orang - orang di lingkungannya.
"Temen - temen gw paling ke warkop, mereka juga gasuka jalan, paling nonton yg murah di btm.. atau paling cafe - cafe yang ada disini.. itupun jarang.."
Mengenai kritisinya terhadap pariwisata di kota Bogor, Jovita menjawab
"Ga puas sama bogor.. capek sama angkotnya.. tempat - tempat gak up to
date.. yang hiburan itu maksudnya misalnya kayak mall.. Seenggaknya ada dua mall, botani lumayan komplit, disini harus ada satu
mall yang gede yang komplit, jadi kita orang Bogor yang suka belanja ke Jakarta jadi gak harus ke Jakarta.. dan ada cafenya yg enak buat hangout.."
"Potensinya gw bilang mungkin cullinary, Surken.. kalau mau nyaman no cars.. sediain tempat
parkir, kl mau kesana jalan, soalnya itu rame bgt dan macet bgt.. bener - bener sepanjang jalan isinya parkir semua... Sekian meter ada
parkiran, dan ga parkir dijalan, ga macet jadinya..."
Saya melanjutkan interview sampai pukul 10 malam dan akhirnya pulang untuk menginterview orang lain di kemudian hari.