Tuesday, November 10, 2015

Ayam Penyet Favorit di Padjadjaran : Ayam Penyet Anugerah

Hari mulai gelap, saya menyempatkan untuk mampir di tempat ayam penyet diseberang Royal Padjadjaran Hotel yaitu Ayam Penyet Anugerah yang lokasinya tepat didepan Factory Outlet Lumbung Padi. Saat pertama masuk saya langsung menghampiri ibu Melly yang ternyata bersama keluarganya menjadi pemilik Ayam Penyet Anugerah ini. Sayapun mengajak bu Melly untuk ngobrol - ngobrol sebentar di meja restauranya. Kami mengobrol banyak hal sampai ngobrol yang tadinya direncanakan hanya sebentar berlangsung cukup lama, kebetulan kondisi restoran juga yang akhir - akhir ini sedang lengang. Beberapa pernyataan beliau saya tulis dibawah.

"Saya buka dari siang jam 11.. soalnya kan kalau pagi juga FO belum buka.."

" Ini sudah pernah masuk Radar Bogor, waktu itu kita diliput Rawonnya, tapi kami rawonnya rawon surabaya... Pernah juga masuk di Instagram @visitbogor.."

"Kita buka dari 2003.. yang banyak makan disini ya tamu - tamu dari Jakarta, yang mau ke FO, ada hotel baru di seberang ini juga membantu sih, biasa abis check out kan mau makan siang mampir kesini... ada juga yang datang kesini sengaja untuk makan..."

"Berapa kali itu.. kalau pengunjung sekeluarga dari Jakarta biasanyakan mereka makan dulu disini.. nanti selesai makan si ibu dan anaknya muter - muter deretan FO disini tapi bapaknya nunggu disini.. pesen kopi, nonton tv..gitu...."

"Kapasitas kita sih kecil, sekitar 40 sampai 50 orang... pernah waktu itu yang rame banget pas bulan puasa.. itu ramenya reservasi saat momen buka puasa.. waktu itu saya sudah nambah 3 meja besar tapi tetap aja gak cukup, sampai terpaksa kita harus nolak orang yang mau reservasi.."

Penasaran enaknya ayam penyet ibu Melly ? bisa mampir ke restoran beliau di Ayam Penyet Anugerah yang terletak di Jalan Padjadjaran tepatnya di area parkir Lumbung Padi Factory Outlet, atau diseberang Royal Padjadjaran Hotel.


Freshly New Business Hotel In Bogor : Royal Padjadjaran Hotel


Hotel kedua yang saya kunjungi adalah Royal Padjadjaran Hotel, yang jaraknya kurang dari 5 menit berjalan kaki dari Sofyan Inn Srigunting Bogor. Royal Padjadjaran Hotel terletak di Jl. Padjadjaran tepatnya didepan Lumbung Padi Factory Outlet.

Hotel yang baru dibuka pada 14 September 2015 ini adalah salah satu business hotel di Bogor yang memfokuskan hotelnya untuk pasar MICE (Meetings, Incentives, Conferencing & Exhibitions). Pertama saya masuk terlihat lobby yang megah dan desain plafon yang berkesan mewah dengan lantai dan dinding marmer.

Sore itu saya menemui Front Office Manager dari Royal Padjadjaran Hotel yang masih sangat muda, mas Rustam. Kami pun bercakap selama kurang lebih 2 jam dan seperti sebelumnya diakhiri dengan showing kamar dan fasilitas - fasilitas hotel lain.

Sesuai targetnya, Hotel Royal Padjadjaran memiliki 8 ruang meeting room yang terdiri dari tipe Pakuan, tipe Siliwangi, dan ditambah 1 ballroom yang saat saya datang masih dalam tahap pengerjaan. Kapasitas ruang meeting yang besar inipun diimbangi dengan 106 kamar yang dimilikinya.

Lokasinya yang terletak di jalan utama kota Bogor ini menjadi salah satu andalan dari Royal Padjadjaran Hotel, lokasinya yang dekat dengan tol Jagorawi juga restaurant dan Factory Outlet membuatnya selalu penuh di hari weekdays dengan meeting dan conference meskipun masih sangat baru di industri perhotelan.

Paket Meeting yang tersediapun sangat fleksibel sampai 12 jam full day dan full board meeting dengan 2 kali makan besar dan lebih dari 2 kali coffee break. Fasilitas meeting diperkuat dengan adanya service tambahan dari hotel seperti free wifi, MICE standard equipment, note pad, dan compliment ballpoint khusus hotel kepada setiap peserta meeting.


Dari segi kamarnya, Royal Padjadjaran Hotel adalah salah satu dari sedikit hotel di Bogor yang mempunyai hollywood twin bed, atau kamar yang terdiri dari 2 tempat tidur namun tetap bisa diposisikan berhimpit hingga menjadi 1 tempat tidur berukuran besar.

Selain itu Royal Padjadjaran Hotel menawarkan nuansa yang berbeda seperti pemilihan dekorasi, dan arsitektur yang berbeda dari hotel lain memberikan kita pengalaman yang berbeda dibanding hotel bintang 4 lainnya. Bingung menentukan tempat meeting dan conference anda selanjutnya ? Royal Padjadjaran Hotel patut untuk dipertimbangkan.

Hotel Berbasis Syariah : Sofyan Inn Srigunting Bogor

Jl. Pangrango No. 19 Bogor, Jawa Barat.
T : +62 251 833 9661


Sofyan Inn adalah salah satu hotel di Bogor yang saya kunjungi, tepatnya di Jl. Pangrango bersebalahan dengan Cafe Kedai Kita, dan hotel The Mirah. Siang itu tepat saat selesai waktu ibadah solat Jum'at saya sampai didepan Sofyan Inn. Kesan pertama masuk ke Sofyan Inn adalah sapaan dari resepsionis yang lain dari hotel lain. "Assalamualaikum.. selamat datang, ada yang bisa dibantu ?" resepsionis menyapa saya.

Singkat cerita saya minta bertemu dengan manager yang bisa menjelaskan kepada saya tentang Sofyan Inn, dan bertemulah saya dengan Mbak Entri. Kami duduk di lobby hotel, dan mulai bercakap. Percakapan kami berlangsung selama satu jam, dan diakhiri dengan showing kamar.

Awal percakapan saya memperkenalkan diri lalu langsung membahas Bogor Leisure Project serta niat kami untuk memajukan pariwisata Bogor. Dengan antusias mulailah mbak Entri ngobrol dengan saya. 15 menit pertama kami mengobrol, mbak Entri memaparkan hal menarik :

"Di Sofyan Inn kita ada kamar, ruang meeting, restaurant, ruang tamu, dan herbal bar... dan yang membedakan kita dengan hotel lain adalah Sofyan Inn adalah hotel berbasis Syariah..."


Penasaran, saya mulai menggali tentang hal ini.

"Iya..kita dalam billing kamar dan lainnya kita tidak bisa main markup..dan dalam check in selain pasangan suami isrti tidak boleh (berpasangan lain jenis) sekamar... Semua karyawati disini wajib memakai kerudung, dan dikamar disediakan Al-Qur'an dan Sajadah diatas meja... kita juga untuk semua jenis makanan harus ada logo halalnya..sampai bumbu - bumbu masakan juga"

Setelah lama bercerita tentang konsep hotel syariah, saya mulai menanyakan tentang lokasi dan lainnya.

"..disini banyak wisata kuliner jadi gampang aksesnya, mau ke fo deket, mau kuliner deket, ada kedai kita, apple pie, lumbung padi, bumbu desa, dll."


Sofyan Inn memiliki 2 tipe kamar yaitu Superior, dan Executive. Dengan rate Rp 689,000 breakfast included, dan Rp 869,000 breakfast included. Sofyan Inn memiliki total kapasitas 25 kamar, dengan tipe Executive 4 kamar, dan Superior 21 kamar.

Ada yang tertarik untuk mencoba experience menginap di hotel berbasis syariah ? 

Wednesday, October 7, 2015

Pendapat dan Pandangan Anak SMA Setempat Mengenai Kota Bogor


Informan : Hansel, Alberto, Irawan, Calvin, dkk (ikut nimbrung)
Lokasi : Botani Square - Burger King

Berikut adalah Focus Group Discussion yang saya adakan bersama teman - teman yang baru saya kenal di Burger King Botani Square hari minggu kemarin. Untuk kemudahan pemahaman pembaca, saya tampilkan garis besar dari diskusi kami beserta kutipan dari informan.

Keterangan :

H - Hansel
A - Alberto
I - Irawan
C - calvin
M - Mayoritas (saat semuanya berpendapat sama)

Pertanyaan : Apasih waktu senggang itu ?

H : Gak ada yang disibukin.. Freetime
I : Gak ada yang dikejar
C : waktu kosong ya waktu bebas
  
Pertanyaan : Biasanya ngapain ?
M : cari tempat buat cari kebahagiaan.. kebahagiaan itu contohnya hobi...Melakukan Hobi kita..santai

Pertanyaan : Hobbynya apa ?
M : Olahraga team yang juga sebagai hobi dan nongkrong

Pertanyaan : Nongkrong dimana ?
M : Di Botani, khususnya Burger King. karena deket sekolah

Pertanyaan : Kalau sama teman - teman kemana ?
H - puncak paling,
A - di curug
M - puncak pass

Pertanyaan : Kalau dalem kota bogor ?
H - Cafe paling.. momomilk
A - Cafe..Botani Square

Setelah diskusi mulai seru, percakapan kami pun mulai berkembang ke topik - topik lain yang kami kupas perlahan dari sudut pandang mereka. Saat saya bertanya apa yang menjadi tempat wisata terbaik menurut mereka sebagai tempat turis, mereka menjawab.

M : Kebon Raya
H : Kebon raya sih udah jadi icon kota Bogor.
I : Kebun Raya paling jembatannya sih..
C : Rafflesia sih mas yang icon banget.. cuma mekar setahun sekali.. Kl mekar rame...selain itu paling rusa istana bogor.

Pertanyaan : Lagi waktu senggang, biasanya ngapain ?

C : Ngumpul gini.. biasa disini.. atau KFC deket botani.. susah banget kalau Kota Bogor, paling gini (nongkrong), kl kebon raya bosen, BNR gitu - gitu doang.. jalan - jalan doang.

H : Paling agak unik taman topi karena bangunannya Kebun raya berkesan tapi udah bosen.. Bogor kota paling mall doang.

C : Kota bogor makanya banyak tawuran mas, pertama mungkin susah tempat nongkrongnya.

Pertanyaan : Kalau aktivitas diluar wisata, hari Sabtu ngapain aja ?

C : kalau gw paling latihan di GOR pajajaran.. istirahat.. kl malem bete, paling keluar nongkrong pinggir jalan.. atau ke surken. Surken cuma jalan doang... ada pedagang kaki lima, saras (warung Sari Rasa), dll. Ramenya jam 9.. jam 9 keatas suka ada kayak sari rasa warung2 gt lah tmpt nongkrong... Makanya bogor banyak tawuran, banyak tempat tongkrongan..

Penasaran tentang tawuran, saya pun menggalinya.saya bertanya penyebab tawuran itu, calvin mengatakan.

A :  tongokrongan mas
H : Rebut - rebutan...
C : Menurut saya... kan gak semua orang suka nongkrong kayak begini, kadang suka di taman.. dari kebiasaan nongkrong itulah muncul rasa bersaing dengan tongkrongan lain..

Pertanyaan : lalu tempat yang aman untuk wisata atau sekedar mengisi waktu luang malam hari ?
C : Susah mas..
H : paling mall
A : mall juga ada batasan..

Percakapan kami pun berlarut - larut mengenai fenomena sosial ini, sampai kembali saya kerucutkan topik ke waktu senggang mereka dan apa yang positif dari Bogor.

Pertanyaan : Apa yang akan jadi daya tarik Bogor menurut kalian ?
C : Hujan sih mas itu udah terkenal bgt
I : Kalau di kota sudah gabisa dikembangin lagi, seharusnya di kabupaten yang masih banyak tanah kosong itu yang dikembangin. Kalau di kota udah terlalu sempit, mau bikin tempat wisata lagi juga gabisa.

Pertanyaan : Apa ada tempat yang potensial dijadikan tempat wisata ?
I : Bogor permai.. itu taman.. ada cafe - cafe juga...
C : ..Bagus sih mas, tapi tetap suka dipake tawuran... itu harus diubah.. Paling aman sih menurut saya sempur..

Pertanyaan : Jadi daerah paling aman dimana ?
C : susah mas..
H  : anaknya (anak muda Bogor) suka bersaing..

Kembali saya alihkan ke pembahasan mengenai leisure mereka, saya melanjutkan berpatokan pada fokus riset saya.

Pertanyaan : Bagaimana dengan transportasi kota ?
H : kurang memadai sih.. kalau mau ke Bogornya paling kereta..
A : Dalam kota paling angkot..
H : Trans Pakuan bis.. itu juga lumayan...
C:  kalau Trans Pakuan paling kan perbatasan... bogor cibinong.. bogor sentul.. kalau untuk yang deket darisini Ciomas masih bisa pake angkot...

Pertanyaan : Kalau weekend kalian paling sering habiskan waktu sama siapa ?
M : keluarga

Pertanyaan : Kalau disini sabtu minggu ceritain dong kegiatan kalian !
H : saya dulu sabtu minggu di jakarta, misal ortu ke undangan saya biasa main2 ke sodara di Cibubur, paling Taman Wilatdika main sama binatang, Cibubur Junctionnya paling. Kalau di Bogor paling main - main ke cafe...
I : Saya sabtu kalau ada ekskul ikut, kalau engga ya engga. Kalau ada orang tua pas tanggal jatuh tempo sabtu biasa belanja bulanan.. atau ade suka nonton bioskop.. jadi keluarga ikutan nonton.
C : Sabtu paling latihan soalnya gak ada lagi di bogor (kegiatan lain)... kalau udah paling capek duduk dulu di warung.. terus abis itu pulang.. gak ada lagi di bogor... paling enaknya malem tapi tetap aja gak aman... Menurut saya Bogor mau maju... anak - anak harusnya diarahkan ke hal - hal positif.. ke hobby mereka...
A : mungkin mereka kayak gitu karena gak tersalurkan (kegiatannya)... Event - event gitu bagus sih untuk merubah image.. ga aman kita ubah...

Percakapan kami mengupas banyak hal, dalam diskusi ini saya mendapat banyak sekali local insight terutama sudut pandang anak muda Kota Bogor. Waktu terlewat satu jam kami berbincang hingga akhirnya saya mengakhiri riset dan mengobrol ringan dengan mereka.

Pulang ke Bogor karena Homesick


Informan : Wulan
Lokasi : Botani Square

Suatu sore di Botani Square, saya bertemu dengan mbak Wulan, seorang karyawan dari maskapai Garuda. Kami bertemu di suatu food court, berkenalan, dan saya pun memulai riset tentang kegiatan leisure mbak Wulan.

" Rumah orang tua di Bogor, saya sih tinggalnya di Jakarta.. di Jakarta kos, tapi kalau ada waktu pulang pasti pulang mas.. aku pulang karena homesick sih.."

"Aku kerja di bandara.. di Tanggerang.. di Garuda..." 

"Biasa memang kalau ada waktu luang panjang aku ke Bogor.."

Cukup berkenalannya, saya mulai menanyakan tentang bagaimana mbak Wulan memaknai waktu senggangnya.

" ..mungkin salon,  kemall, nonton, trus makan.." 

"...di Bogor enaknya jalan - jalan sore keliling bogor.. karena kalau siang panas mas.. Bogor sekarang panas.. dulu teduhnya karena pohon - pohon..

Saya pun mulai mengarahkan pertanyaan saya ke rekomendasi mbak Wulan mengenai tempat - tempat yang seru untuk menghabiskan waktu di Bogor.

" ..makaroni panggang paling makan aja.." mbak Wulan menjawab singkat.

Kembali fokus ke waktu luang, saya mulai bertanya kepada mbak Wulan mengenai pengisi waktu luang yang ideal menurutnya, mbak Wulan membalas

"Waktu luang idealnya... pengen cari tempat santai.. yang semua ada disitu.. enak buat diem.. makan.. pemandangannya enak.."

"Aku ke Bogor weekdays dan weekend.. ga tentu seringan yg mana"

"..di Bogor biasa 2 hari trus balik lagi Jakarta, di Bogor keluar duit bensin paling banyak, sering naik mobil, makan, belanja di mall kayak gini, baju di Botani. FO (Factory Outlet) disini jg ga sebagus yg lain..."

"Aktivitas di Bogor... kadang kalau main lagi suntuk pernah diajak ke gunung Salak, disitu paling oke.. sejuk. Di kota paling mall.. makan..."

"..ke kebon raya.. udah lama banget terakhir tuh. Kalau pergi wisata dapet info dari instagram, @visitbogor.. disitu banyaknya tempat makan baru.. soalnya Bogor sekarang banyak tempat makanya..."

"Bogor makanan yang enak itu sotomie.. tapi susah cari yang enak sekarang, dulu didepan Botani ada soto mie.. tapi sekarang dia jual soto bogor santen."

" ..Tempat nginep yang bagus.. banyak perkembangannya... dulu kan Salak aja itu ya.. disini bagus juga yang Amaroosa itu.."

Mengenai rencana dia selama 2 hari visit ini, mbak Wulan memaparkan

"Rencana 2 hari ini ke undangan temen.. sama mau rencana nginep di villa sama temen - temen SMA di gunung salak aja.. Puncak macet.. jadi kita alternatenya ke villa gunung salak.. tanggal 3.. enaknya disana udaranya sih mas.. kita cari udara.."

Saat ditanya mengenai sudut pandangnya mengapa orang Jakarta mendatangi Bogor, mbak Wulan menjawab.

"..Orang yang dateng ke Bogor itu nyari jarak yang deket.. jadi karena Jakarta ke Bogor lebih deket dari bandung..  karena bogor sekarang gak jauh sama Bandung (rekreasinya).. makanan dari Bandung juga ada di bogor."

"Di Bogor itu udaranya, teduh, karena Jakarta crowded macet gajelas, kalau disini macet tapi macet masih ada pohon lah mas.."

Mengenai oleh - oleh, mbak Wulan menjelaskan.

"Kalau mau pulang beli oleh - oleh... biasa sih beli roti unyil 2 kotak.. isi 20 20. Bawa buat teman2 di mess. Karena di Bogor yang paling enak roti unyil... bolu talas udah biasa.. roti kan enak fresh, biasa kl mau pulang baru beli, atau juga kadang baru sampe beli dulu buat ibu dirumah kalau pengen, orang sini juga suka bgt (roti unyil).."

"..selain makaroni panggang dan roti unyil belum ada yg booming lagi sih.. yang rame roti unyil disamping elos.. yang seblm batu tulis deket surken itu pusatnya.. disitu masih anget, fresh... Cuma gak tahan juga sih sama ngantrinya sejam, sejam setengah.. Bisa juga di cabang - cabangnyakan walau gak anget itu setiap hari ganti.."

Mengenai pengalaman mbak Wulan selama ini di Bogor serta rata - rata pengeluarannya kalau wisata, ia berkata.

"Datang ke Bogor lebih banyak buat bensin.. bisa 100 200 buat jalan - jalan.. 500 ribu total udah semua plus bensin buat 2 hari.."

"..Yang bikin keluar duit banyak... nongkrong sama temen - temen biasa keluar lebih banyak.."

"..Yang bikin dateng kesini... karena kota kelahiran jadi pasti balik lagi kesini.."

"Kalau dateng ke Bogor jalannya sama.. mantan...hahaha..sama orgtua.."

"Pasti ke mall.. paling belanja, kalau jalan - jalan paling belanja aja.. abis bingung mau kemana... ke tempat lain macet, jadi mikir - mikir, Kalau weekdays kesini kan saya sering.. pengennya sih sama temen - temen tapi kan pada kerja..."

"..kalau sendiri bisa jadi ke mall kan bisa sendiri kalau ke mall.. Kalau sekarang dari sini ke mall, sejauh ini kalau ke Bogor paling ke Botani aja paling nonton.."

Mengenai kegiatan ideal untuk mengisi waktu luang, mbak Wulan menanggapi.
"Kalau waktu luang pengennya jalan - jalan keluar negeri.. belanja di luar negeri.. jalan - jalan.. kelilng Asia sih sebenernya..."

Mengenai kepuasan dan kritisi mbak Wulan mengenai Bogor, Ia menjawab.

"Dengan bogor lumayan puas ya lihat perkembangannya, akhir2 ini mulai tertata. Lebih ditata lagi aja, macetnya angkot bikin masalah, kalau kita naik mobil angkot itu kayak mau bikin celaka.. ini yang susah sih.. karena dia jg kan rame bgt"

Tuesday, October 6, 2015

Kalau Mau Tahu Jalan di Bogor, Enaknya dari Coba - Coba Sendiri


Informan : Aulia
Lokasi : Botani Square

(Informan menolak untuk dipublikasikan fotonya di media sosial)

" Saya Aulia, Umur 18tahun..."

Kata informan yang saya interview di Botani pekan kemarin, melanjutkannya Aulia memulai memperkenalkan dirinya dengan

 "Saya sudah lulus SMA.. tapi sekarang masih cari kuliah.. dulunya SMA 2.."

"Saya aslinya tinggal di Cibinong.. kesini (Botani Square) karena abis les ajasih... aku lagi les buat SBMPTN  tahun depan..."

Saling kenal sejenak, saya mulai memulai dengan mulai menanyakan waktu senggangnya.

"Sekarang waktu senggang ?.. gak juga sih, abis ini saya mau langsung pulang ke orang tua dirumah, sekarang lagi santai aja dulu dikit..."

"Waktu senggang paling kalau selain sabtu minggu gini paling di makan siang aja tiap hari..."

"Kalau ada waktu senggang di weekend sih... paling baca buku, main COC (game di smartphone)..."

Saya pun mulai penasaran dengan aktivitas diluar rumah yang terdengar jarang ia lakukan, saya mulai mendalami topik ini, Aulia dengan santai menjawab

"Kalau jalan - jalan (wisata) ke Bogor belum tau banyak jalannya... karena aku biasa harus liat jalan dulu... Cari tau jalannya itu harus coba - coba sendiri jalannya.. lewat mana.. jalan muter - muter entar ketahuan tembusnya dimana.."

Saya ditanya mengenai apakah ada sumber informasi lain untuk mengetahui jalan di Bogor, Aulia mengkonfirmasi bahwa ia sendiri lebih suka untuk mencari tahu dengan mencoba - coba sendiri.

Saya mulai menanyakan mengenai waktu leisure yang ideal bagi Aulia, ia menjawab.

"...Idealnya waktu senggang itu harus balance antara main dan orangtua.."

"...Aku tiap hari rata - rata di bogor 5 jam, tiap hari Selasa Kamis Sabtu... datang ke Bogor paling sering sih sendiri..." 

"Datang kesini terencana.. soalnya bimbel kan di Bogor.."

Penasaran dengan itu saya mulai menanyakan apa yang membuat Aulia memilih bimbel di Kota Bogor dibanding dengan bimbel yang ada di Cibinong

" ...dibandng Cibinong ini (Kota Bogor) lebih enak tempatnya.. fasilitasnya kan pusatnya di Bogor.. deket rumah ada cabangnya.. tp saya lebih pilih disini..."

"Kelas alumni disana gak ada, jadi saya disini.. sebenernya gak jauh beda cibinong dan bogor.. cibinong macet sih.. soalnya daerah indsutri."

Setelah dipaparkan lebih lanjut mengenai pilihannya untuk bimbel di Bogor, saya menanyakan tentang aktivitas Aulia di akhir pekan, ia menjawab.

"Dalam beberapa minggu terakhir ini sih weekend saya di Bogor.. lebih enak bogor.. jalan - jalan aja sendiri. Kalau sama temen di Bogor paling nongkrong dirumah temen.. main aja tapi gak keluar (rumah)..."

"...dulu sering keluar sih... sebenernya saya pernah masuk IPB tp keluar, nah itu pas dulu di IPB bareng temen - teman asrama,.. jadi saya kan orang Bogor jadi saya kasih tau dimana - dimananya (tempat wisata).. jadi dari situ kita bareng - bareng buat nyoba - nyobain tempat.. sekalian dari gak tau jadi tau (tempatnya).."

Sembari melahap takoyakinya yang sudah habis setengah, Aulia memaparkan kebiasaan jalan - jalannya dulu bersama tema - temannya. Saya pun membawa percakapan kembali ke situasi sekarang, dimulai dari waktu tempuh Aulia dari rumahnya ke Botani Square.

 "Waktu tempuh.. kalau lancar setengah jam, kalau macet satu jam, satu setengah jam..."

Percakapan kami pun berlarut - larut ke berbagai bahasan, sampai ia mengatakan hal yang wajib dibawa kalau mau jalan - jalan di Bogor.

"...jalan - jalan dalam bogor paling penting bawa jas hujan.. trus power bank..."

kembalilah kami pada ceritanya berwisata saat dia di IPB tahun lalu. Saya spontan membuka pembahasan mengenai tempat favoritnya dan kritisi Aulia tentang Bogor. Aulia Menjawab,

"Tempat favorit di bogor gaada.. beberapa ada sih tapi jauh dari pusat kota..macet.. tempat wisata yang keren itu kayak Museum Peta, war gitu aku suka... Zoologi Kebun Raya juga itu bagus..."

"Pas ke Peta (Museum) perasaannya penasaran... penasaran liat ini ada apa aja sih.. peta ada seragam jaman dulunya.. cerita perjuangannya.. gitu - gitu....  Ke museum waktu itu saya yang usulin ke temen - temen dari jauh - jauh hari, taunya(Museum Peta) dari waktu itu ada proyek sekolah SMP trus pas kuliah ajak orang kesana..."

Mengenai tempat - tempat favorit wisatawan di Bogor, Aulia berpendapat

"Tempat paling rame ya... di kota.. Kebun Raya.. paling rame pasti cafe grand itu di puncak bukit pasti rame org gathering dll.. pasti ada acara... Jembatan gantung itu juga pasti rame.. sama rumah kaca deh.."

"Di Kebun Raya itu seru ya mungkin.. serunya itu nyantai, ngeliatin tanaman, adem.. meskipun Bogor udah adem tapi paling adem di (Kota) Bogor mungkin Kebun Raya itu... Nyantainya itu relax, bareng temen, ngobrol2... kalau saya mau kesana pasti untuk melepas stress sih..."

Mahasiswi IPB yang Suka dengan Jajanan

Informan : Jovita
Lokasi : Lemon Grass

Jovita adalah seorang Mahasiswi IPB, malam itu saya berbincang dengannya di Lemon Grass. Cafe yang sedang ramai dikunjungi dan menjadi favorit anak muda saat ini. Singkat cerita, kami makan malam sejenak lalu memulai interview tentang waktu senggang Jovita.

"Waktu Senggang..kalau weekdays pastinya istirahat sih soalnya kan masih hari kampus, kalau leisure disela - sela kegiatan paling gym, atau cafe doang trus balik.. ga terlalu pergi - pergi sih disini"

"kalau weekend lagi off seharian full pasti ke Jakarta.. Kalau disini gaada yang bisa dikunjungin.. literaly kayak makanan or something.. even wisata alam bukan di bogor nya, kayak di gunung salak. Kabupaten juga wisata alamnya doang gaada yang lain – lainnya, jadi cuma itu tok..."

Seru mengobrol, saya mulai menanyakan leisure time yang ideal menurut wanita yang akrab dipanggil Jota tersebut

"Idealnya yang pasti gw pengen liburan, liburan keluar kota, pengen travelling lah. Misalnya naik gunung.. akhir - kahir ini lagi hobby nge-trip. Pengen sih ke gunung Gede, kalau ada waktu senggang 3 hari aja.. bebas dari tugas, gw pengen ke gunung Gede..."

"Biasanya kalau pergi ke gunung sama temen, temen dari kampus, dan kalau mau nge-trip gitu biasanya terencana, apalagi sekarang kan gunung Pangarango itu agak ribet sekarang izinnya, jadi harus agak lama gitu (merencanakannya)... Jadi kita liat kalender akademik, liat ada luang gak... biasanya kita rencanakan dari sebulan sebelumnya..." 

"...dan ga keluar duit banyak kok, kalau trip backpack apalagi yang deket pasti gak banyak keluar duit, kemarin Papandayan aja Cuma 300 sekian, itu sehari doang pulang hari... Gede mungkin kira - kira cuma 2 hari semalem.. makan kita bawa juga.. kayak bawa beras, kornet, dll nanti kita masak disana..."

Pengeluarannya...paling cuma transport ya, beli juga paling apasih.. atau bener - bener makanannya cuma kornet beras, berarti gak gitu banyak keluar."

Jovita sudah menetap 2 tahun di Bogor setelah sebelumnya melewati jenjang SMA di sekolah yang sama dengan saya. Dari situ saya mewawancarai aktivitas weekend dia selama ini di Bogor.

"...kalau bogor pergi - pergi.. mau jalan - jalan gitu kalau gak sama orang tua, paling pacar... seringnya sih orang tua.. biasanya kalau pengen makan ke Surken (Surya Kencana) doang beli makan terus langsung pulang, abis itu mungkin mampir ke supermarket.. nanti makannya dirumah.."

"Makan di Surken ada beberapa tempat yang bisa makan disana, tapi rata - rata kan dia pinggiran dan sering banget full.. sebagian kadang tempatnya bikin kurang nyaman untuk berlama - lama, orangtua sih suka - suka aja, tapi gw kurang suka.."

Saya pun bertanya tentang tempat - tempat paling nyaman buat Jovita di Bogor. Dia menjawab

" Yang nyaman banget itu monarchy.. ya namanya jajanan gaada yang nyaman buat di tongkrongin.. ada paling Cafe... Gw suka sih jajanan, kayak sekedar beli disitu trus check-in kalau lagi di Surken gitu kan lucu gitu.."

Melihat antusiasme dia untuk kuliner, saya meminta rekomendasi tempat yang bagus dikunjungi di Bogor khususnya kuliner.

" Rekomendasi gw untuk orang - orang pasti kuliner jajanan.. tapi paling cuma untuk takeaway, kalau ajak ke cafe paling Lemongrass atau Monarchy.. yang kayak begitu - begitu ga banyak disini..."

"Kalau ke Kebon Raya.. itu kan kayak kita SD juga udah pernah kesana.. paling gw sama temen - temen.. kemaren pernah gw ajak mereka.. waktu lagi pengen foto gw ajak ke Cifor... Cifor Dramaga dekat IPB.."

"Cifor itu dia kayak tempat penelitian tanaman, tapi kita akan lewat jalan hutan bagus gitu buat foto. Itu juga literally cuma gitu doang, itu sebenernya cuma jalan - jalan lewat doang.. bukan buat wisata... yang kesana paling..anak ipb doang paling yg kesana buat foto - foto.."

Kami pun mengobrol panjang tentang tempat - tempat wisata dan mengupasnya satu persatu dari sudut pandang Jovita, sampai muncul lah topik tentang belanja. Mengetahui kebiasaan belanjanya, saya pun menanyakan tentang kegiatan belanja Jovita di Bogor selama ini.

"Orang Bogor datang ke Jakarta itu salah satunya pasti buat belanja.. gw sendiri untuk kebutuhan pribadi kayak beli baju, makeup dll gw pasti cari di Jakarta.. sekarang gw 2 tahun di bogor, gw pribadi selalu beli keperluan di jakarta... Misalnya kalau mau beli steak nih ya, mau bakar - bakaran aja yang bagus tuh di jakarta, disini mutunya kurang. Sempat sih ada Farmers Market disini, sekarang jadi Superindo, disini yang laku tuh gw liat cuma Superindo atau Giant..."

"Mall paling bagus dan lengkap disini aja Cuma botani.. even nonton pun sebisa mungkin di Jakarta.. dan kecil bgt disini"

"Sekarang masih prefer semua kegiatan gw dijakarta, makan, hangout dan lain2..."

"Kalau gw sendirian mau pergi.. gak mungkin keluar sendiri.. rumah gw aja jauh banget kan Ciomas, belum macet.. dan gaada apa - apa juga ciomas.. even temen aja pasti kalau kemana pasti ngajak kerumah... keluar yang agak niat..ngajak temen paling sering cuma diajak ke monarchy.. kalau temen dari Jakarta paling disitu karena semua orang bisa nyampe.. tapi itupun cuma berapa jam trus balik lagi pulang.."

" ...trus gw juga suka diajak sama  temen - temen gw kayak main billiard atau ke warkop.. itupun kalau BL (Billiard) mereka main gw gak betah, warkopnya lumayan lah bisa buat duduk2 makan roti bakar sejam 2 jam doang.."

Setelah Jovita memaparkan semua aktivitasnya, saya meminta rekomendasi oleh - oleh darinya. Jovita menjawab,

"Orang Jakarta bawa oleh – oleh sih biasanya lapis talas ral.. asinan, tp gw sering saranin orang combro di Surya Kencana. Bener - bener makanan yang unik - unik dan enak - enak disana rata - rata.. apalagi untuk yang non muslim disana banyak babi ada snack ba', ngohiang segala macem.."

"kalau lingkungan deket gw (keluarga dan kerabat dekat) dari jakarta kesini jarang.. paling ke rumah doang.. paling cafe.. gaada yang seharian diluar. Malah kalau ada yang mau kesini, gw lebih prefer mending gw yang kesana. Gaada yang khusus mau di visit juga.. paling Momo Milk, Two stories, Lemon grass, Vj’s, Monarchy, gitu - gitu doang."

"Kalau gw ke Jakarta.. gw oleh - olehin lapis tales.. tapi makin kesini gw biasa tangan kosong aja.. tapi giliran pulang bawa barang banyak dari belanja.."

Seru mendengar cerita Jovita, saya mulai menganalisa kegiatan orang - orang di lingkungannya.

"Temen - temen gw paling ke warkop, mereka juga gasuka jalan, paling nonton yg murah di btm.. atau paling cafe - cafe yang ada disini.. itupun jarang.."

Mengenai kritisinya terhadap pariwisata di kota Bogor, Jovita menjawab

"Ga puas sama bogor.. capek sama angkotnya.. tempat - tempat gak up to date.. yang hiburan itu maksudnya misalnya kayak mall.. Seenggaknya ada dua mall, botani lumayan komplit, disini harus ada satu mall yang gede yang komplit, jadi kita orang Bogor yang suka belanja ke Jakarta jadi gak harus ke Jakarta.. dan ada cafenya yg enak buat hangout.."

"Potensinya gw bilang mungkin cullinary, Surken.. kalau mau nyaman no cars.. sediain tempat parkir, kl mau kesana jalan, soalnya itu rame bgt dan macet bgt.. bener - bener sepanjang jalan isinya parkir semua... Sekian meter ada parkiran, dan ga parkir dijalan, ga macet jadinya..."

Saya melanjutkan interview sampai pukul 10 malam dan akhirnya pulang untuk menginterview orang lain di kemudian hari.